Struktur Organisasi Bisnis

Struktur Organisasi Bisnis yang kuat

Struktur Organisasi Bisnis  – Struktur organisasi ibarat kendaraan dalam sebuah perjalanan. Ketika kita telah menetapkan peta perjalanan dalam bentuk visi, misi, dan langkah strategis maka langkah berikutnya adalah menyusun struktur organisasi yang pas.

Anda bisa membaginya menjadi dua jabatan besar, yakni aktivitas utama dan aktivitas pendukung.

Aktivitas utama berarti aktivitas yang langsung berpengaruh terhadap rencana strategis organisasi, sementara aktivitas pendukung adalah aktivitas yang penting, tetapi tidak berhubungan langsung kepada pencapaian strategis organisasi.

Jika mengacu pada balanced scorecard yang kita bahas sebelumnya, jabatan-jabatan utama bisa jadi meliputi urusan keuangan, konsumen, operasional, dan pengelolaan tim. Sementara jabatan pendukung bisa jadi terkait dengan jabatan administrasi, persediaan barang, produksi, dan jabatan lainnya.

Jabatan apa saja yang sekiranya dibutuhkan untuk menyelesaikan target-target strategis dalam organisasi Anda?

Diawali dengan menetapkan alur kerja dalam bisnis Anda. Misalnya saja pabrik roti yang bergerak di bidang produksi. Mungkin aktivitas bisnis Anda diawali dari membeli bahan baku dari supplier memproduksi bahan baku menjadi bahan jadi, menyimpan barang jadi di dalam ruang penyimpanan, serta mendistribusikannya ke distributor dan agen-agen yang menjadi mitra

Untuk menjalankan proses tersebut, Anda juga memerlukan struktur pendukung di antaranya yang mengelola arus kas pada supplier (kas keluar), alur kas dari distributor kepada organisasi (kas masuk), bagian administrasi, purchasing (persediaan), serta bagian yang bertugas mengelola tim organisasi Anda.

Berikut kami berikan contoh cara menetapkan jabatan-jabatan yang penting dalam organisasi produsen roti. Tentu saja contoh tersebut mungkin akan berbeda dengan organisasi yang Anda buat.

Ada pekerjaan tertentu yang mungkin tidak muncul dari contoh organisasi yang kami buat, tetapi justru harus muncul dalam organisasi Anda, bahkan posisinya sangat penting atau begitu pun sebaliknya.

Semuanya sangat bergantung kepada business process yang dijalankan dalam organisasi Anda.

PekerjaanSub Pekerjaan
  1. Keuangan
  1. Uang masuk
  2. Uang keluar
  1. Produksi
  1. Supplier
  2. Produksi
  3. Gudang
  4. Distribusi
  1. Pemasaran
a.       Online marketing

b.       Sales/penjualan

c.       Promosi

  1. Tim
a.       Rekrutmen dan karier

b.       Training dan pengembangan

c.       Administrasi dan penggajian

 

Struktur Hierarkis atau Struktur Berjejaring?

Jika pekerjaan-pekerjaan sudah disusun, tahapan berikutnya adalah menyusun struktur organisasi organisasi. Struktur organisasi yang kita buat bukan stuktur organisasi yang sifatnya hierarki fungsional berbentuk piramida seperti yang kita kenal pada umumnya, tetapi struktur organisasi yang memunginkan terjadinya kolaborasi antar divisi.

Hierarki fungsional memiliki ide sederhana, yaitu pada puncak duduk sang direktur, di bawahnya diduduki oleh kepala-kepala divisi,  seperti divisi pembelian, produksi, penelitian dan pengembangan, penjualan, serta keuangan.

Pada dasar hierarki, terdapat orang-orang yang bekerja secara teknis. Biasanya organisasi semacam ini muncul dalam organisasi industri di mana manusia menjadi salah satu “mesin” produksi. Mereka dituntut untuk bekerja dengan prosedur kerja yang tetap, rutin, dan bekerja persis seperti yang diharapkan.

Struktur organisasi yang kita buat bukanlah struktur yang demikian. Merujuk pada karakteristik tim 4.0, struktur organisasi yang kita buat idealnya adalah struktur organisasi dengan pekerjaan yang padat informasi, diisi oleh orang-orang kreatif, berbakat, energik, dan bekerja untuk pencapaian visi organisasi.

Struktur tidak berbentuk hierarki tunggal, melainkan berbentuk hierarki multidimensi (disebut juga struktur berjejaring) di mana karyawan bergerak kesana-kemari dengan dinamis, serta berkomunikasi antar departemen tanpa melalui jalur birokrasi yang kaku dan prosedural.

Struktur yang kita buat adalah struktur di mana setiap orang memiliki kesempatan untuk berkolaborasi antar unit dan divisi. Struktur organisasi yang kita susun adalah struktur organisasi yang memungkinkan setiap orang berjejaring. Kita bisa menyebutnya dengan istilah “organisasi spageti”.

Organisasi spageti sebenarnya diciptakan pada tahun 1991 yang ada di salah satu organisasi alat bantu dengar, Oticon di Amerika Serikat.

Struktur Organisasi Bisnis  jenis ini menurut kami adalah organisasi yang efektif dalam mengatasi proses bisnis yang semakin kompleks. Jika dulu sebuah pekerjaan bersifat statis dan hanya mengerjakan pekerjaan tertentu secara terus-menerus maka saat ini sebuah pekerjaan menjadi sangat dinamis dan kompleks sehingga dibutuhkan kecepatan dan keakuratan hasil yang dapat menjadikan organisasi tipe ini menjadi solutif.

Struktur Organisasi Bisnis tipe ini, para staf/jabatan berkolaborasi lintas departemen secara langsung. Sementara itu, para atasan tidak hanya menekan dan memberikan pengawasan terhadap bawahan, tetapi memberikan dukungan dengan memfasilitasi berbagai kebutuhan kolaborasi.

Mereka menjadi kolaborator yang menyediakan alat dan kebutuhan tim di bawahnya dan memastikan alat-alat itu memudahkan tim di bawahnya untuk berkolaborasi satu dengan yang lainnya.

Perlu diingat bahwa generasi milenial tidak membutuhkan bos, tetapi mereka membutuhkan pemimpin yang berperan sebagai kolaborator, inspirator, dan bahkan melayani mereka sehingga memudahkan setiap anggota tim untuk mengerjakan tugas-tugas mereka.

kita akan bahas tuntas bagaimana membangun tim dan membangun manajemen di era di gital saat ini dalam kelas HRM Matery 

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Butuh bantuan?