Training Need Analysis : Menyusun Program Pelatihan
Salahsatu tugas dari HR adalah menciptakan employs champion, yakni menciptakan karyawan yang memiliki jiwa pemenang, salah satunya adalah dengan menyusun program pelatihan dan pengembangan karyawan secara berkala.
Kandidat yang direkrut, belum tentu memiliki kompetensi yang cukup untuk bekerja sesuai dengan harapan perusahaan, meskipun mereka memiliki pengalaman kerja di tempat sebelumnya karena sering kali terdapat perbedaan dalam standar inikator kerja, oleh karena itu pelatihan dan pengembangan individu mutlak dilakukan untuk memastikan para pegawai memiliki kompetensi yang standar sesuai dengan harapan perusahaan sehingga mutlak juga perusahaan untuk menyusun program pelatihan.
Namun ada kalanya dalam menetapkan program pelatihan, perusahaan tidak memiliki standar dalam dalam merumuskan pelatihannya sehingga, tujuan dari diselenggarakan pelatihan menjadi tidak tercapai. Lantas apa yang harus dilakukan perusahaan agar program pelatihan yang diselenggarakan dapat bermanfaat bagi tujuan organisasi?
Training Need Analysis atau disebut juga dengan TNA adalah serangkaian proses yang dilakukan perusahaan untuk merumuskan rencana pelatihan, biasanya terdapat 3 pendekatan dalam melakukan training need analysis, yakni :
Pertama, Organizational-based Need Analysis, Analisa kebutuhan pelatihan yang didasarkan pada kebutuhan strategis perusahaan dalam merespon dinamika bisnis masa depan. Kebutuhan strategis perusahaan dirumuskan dengan mengacu pada dua elemen pokok : Corporate Strategy dan Corporate Values. Setidaknya ada 7 faktor kunci keberhasilan organisasi, yaitu :
- Planning,
- Communication,
- Teamwork,
- Service,
- Learning Climate,
- Leadership,
- Development
- Faktor ini di-ases untuk mengidentifikasi pada faktor apa perusahaan masih mengalami kekurangan yang paling besar, dan karenanya perlu di-prioritaskan pengembangan pelatihannya.
Kedua, job Competency-based Need Analysis, adalah analisa kebutuhan pelatihan yang didasarkan pada profil kompetensi yang dipersyaratkan untuk setiap posisi/jabatan, yakni analisa kebutuhan pelatihan berdasarkan kebutuhan peningkatan skill kerja seperti, kemampuan komunikasi, dan kerjasama.
Untuk itu diperlukan Identifikasi Profil Kebutuhan Kompetensi Tiap Jabatan, selanjutnya Memilih Modul Training yang Relevan sesuai dengan Kebutuhan Kompetensi, Seperti contoh yang saya lampirkan berikut ini :
Ketiga, Person Competency-based Need Analysis, adalah analisa kebutuhan pelatihan yang didasarkan pada gap (kesenjangan) antara level kompetensi yang dipersyaratkan dengan level aktual karyawan (individu), seperti keahlian teknis, operasional dan semua pelatihan yang berhubungan dengan skill dan pengetahuan kerja individu.
Pingback: Menakar Keberhasilan Pelatihan - Supersonality Institute