kita lanjutkan pembahasan berkaitan dengan Talent Management (Manajement bakat )
3. Setiap Peran Membutuhkan Bakat
Sebuah mitos jika bakat dikatakan sebagai sesuatu yang langka dan istimewa.
Salah juga jika terdapat pandangan bahwa pekerjaan-pekerjaan kecil tidak membutuhkan bakat. Jika kita menginginkan pencapaian terbaik maka kita memerlukan suatu bakat.
Berdasarkan pengalaman kami ketika menjadi HRD atau menjadi konsultan SDM di beberapa rumah sakit membuktikan bahwa seorang perawat terbaik bisa mengurangi rasa sakit pasien ketika menerima suntikan.
Hal ini bukan semata-mata karena teknik suntikan dan jarum suntik yang sesuai dengan yang diajarkan di sekolah atau karena alkohol serta cairan yang dapat mengurangi rasa sakit.
Akan tetapi justru karena mereka memiliki bakat empati. Dengan bakat itu, mereka lantas bisa memperkenalkan diri, menenangkan pasien, dan meyakinkan bahwa suntikan itu tidak menyakitkan.
Ditambah dengan pengetahuan dan keahlian dalam memberikan suntikan yang pernah dipelajarinya di bangku kuliah maka ketiga kombinasi ini menjadikan mereka perawat dengan kapasitas terbaik.
Mereka yang berempati dan bekerja sebagai seorang perawat adalah orang yang istimewa. Mereka bisa berbagi rasa sakit dengan pasien. Mereka merupakan orang-orang yang memiliki bakat di bidang tersebut. Bakat sebenarnya tidaklah istimewa, tetapi peran yang sesuai dengan bakat itulah yang menjadikan mereka istimewa.
Tidak hanya pekerjaan-pekerjaan besar, ternyata peran dan pekerjaan kecil semisal petugas housekeeping hotel juga memerlukan bakat.
Seorang petugas housekeeping tidak hanya membutuhkan tenaga dan mengetahui cara membersihkan/merapikan ruangan, akan tetapi meraka harus mampu membayangkan ketika mereka menjadi seorang tamu. Ketika seorang tamu datang maka kemungkinan hal yang pertama kali dilakukan yaitu menyalakan AC, berbaring di atas kasur, dan memencet remote TV. Oleh karena itu, mereka harus mengecek dan memastikan semuanya dengan baik.
Tidak hanya itu, mereka juga harus memastikan toilet dan kamar mandi yang wangi, kering, dilengkapi dengan peralatan yang tertata rapi, bersih, dan siap digunakan.
Peran kecil ini membutuhkan empati dan ketelitian. Peran kecil ini membutuhkan bakat ( Manajement bakat )
Gallup (2001) telah mengidentifikasi bahwa ada 40 bakat yang dibutuhkan di tempat kerja. Semua bakat ini bersifat positif dan mengarah pada tumbuhnya produktivitas yang unggul.
Tema bakat ini kemudian diteliti ulang oleh Abah Rama, seorang penemu metode pencarian bakat dan penulis buku Talents Mapping.
Tema bakat ini akhirnya menjadi 34 tema bakat dengan bahasa percakapan yang mudah dicerna antara satu orang dengan orang yang lain dalam komunikasi sehari-hari.
Sebanyak 34 tema bakat tersebut kami susun sebagai berikut.
No | Bakat | Ciri-Ciri |
1 | Achiever
| Memiliki stamina tinggi dan juga seorang pekerja keras. Mendapat kepuasan dari kesibukan dan produktivitas. |
2 | Activator
| Mampu merealisasikan ide-ide atau gagasan menjadi suatu tindakan nyata. Cenderung tidak sabar. |
3 | Adaptibility
| Cenderung bisa mengikuti arus, mampu menjadi orang masa kini maupun menyiapkan untuk masa mendatang. |
4 | Analytical
| Cenderung mencari penjelasan dan sebab sesuatu terjadi. Punya kemampuan mencari tahu faktor-faktor yang memengaruhi situasi. |
5 | Arranger
| Terorganisir, tetapi juga fleksibel. Senang berusaha memanfaatkan sumber-sumber yang ada agar menghasilkan produktivitas maksimal. |
6 | Belief | Memiliki nilai-nilai atau prinsip yang cenderung menetap dalam mencapai tujuan hidupnya. |
7 | Command | Mampu mengontrol situasi dan membuat keputusan. |
8 | Communication | Mampu menyampaikan gagasan melalui kalimat yang mudah dipahami dan merupakan seorang lawan bicara dan presenter yang baik. |
9 | Competition
| Selalu mengukur kemajuan dirinya dengan performa orang lain dan selalu berusaha menjadi nomor satu. |
10 | Connectedness
| Memiliki keyakinan dalam hubungannya dengan segala hal. Meyakini bahwa kebetulan hanya terjadi beberapa kali dan banyak kejadian terjadi dikarenakan memiliki penyebabnya. |
11 | Consistency | Berusaha adil dengan cara membuat aturan yang jelas. |
12 | Context | Senang memahami kejadian masa kini melalui sejarah. |
13 | Deliberative
| Sangat berhati-hati dalam mengambil keputusan atau menentukan pilihan dan mengantisipasi kesalahan. |
14 | Developer
| Mengenali potensi orang lain, memperhatikan perkembangan walaupun kecil dan memperoleh kepuasan darinya. |
15 | Discipline | Menikmati bekerja dalam struktur dan rutinitas. Bekerja dalam arahan/aturan. |
16 | Empathy
| Mampu merasakan perasaan orang lain dan membayangkan dirinya berada di posisi orang lain. |
17 | Focus
| Bekerja dengan tujuan, melakukan tindakan selama masih dalam koridor tujuan, dan membuat prioritas lalu bertindak. |
18 | Futuristic
| Terinspirasi oleh hal-hal yang akan terjadi pada masa mendatang dan hal-hal yang bisa dilakukan. Menginspirasi orang lain dengan visinya. |
19 | Harmony
| Mencari konsensus, tidak menyukai konflik, dan mencari jalan tengah. |
20 | Ideation
| Memiliki banyak ide dan mampu menghubungkan fenomena yang berbeda. |
21 | Includer
| Mudah menerima orang lain, menunjukkan kepedulian terhadap orang yang merasa diasingkan, dan berusaha mengguyubkan. |
22 | Individualization | Tertarik dengan keunikan masing-masing orang dan mampu melihat cara orang yang berbeda-beda dapat bekerja sama secara produktif. |
23 | Input | Senang mengumpulkan dan mencari berbagai informasi. |
24 | Intellection | Memiliki daya intelektualitas tinggi dan meminati diskusi-diskusi intelektual. |
25 | Learner | Memiliki keinginan besar untuk belajar dan terus melakukan perbaikan. |
26 | Maximizer | Cenderung fokus pada kekuatan untuk mendorong orang ataupun kelompok agar menjadi lebih maksimal dan berusaha merubah sesuatu yang kuat menjadi super. |
27 | Positivity | Antusias dan mampu membuat orang lain tertarik dengan hal-hal yang dilakukannya. |
28 | Relator
| Menikmati hubungan dekat dengan orang lain dan mendapat kepuasan mendalam dengan bekerja keras bersama teman dalam mencapai tujuan. |
29 | Responsibility
| Merasa bahwa setiap perkataannya merupakan hal yang akan dilakukannya dan berkomitmen pada nilai-nilai seperti kejujuran dan kesetiaan |
30 | Restorative | Cakap dalam mencari tahu penyebab suatu masalah dan berusaha menyelesaikannya. |
31 | Self-assurance
| Percaya diri pada kemampuannya dalam mengatur hidupnya sendiri dan yakin bahwa ia telah membuat keputusan yang tepat. |
32 | Significance
| Ingin menjadi orang yang penting di mata orang lain, cenderung mandiri, dan ingin dikenal. |
33 | Strategic
| Membuat solusi alternatif atau antisipasi dan mengetahui hubungan/isu-isu yang relevan dengan cepat. |
34 | Woo
| Senang berhadapan dengan orang-orang dan menjadi pusat perhatian. Memperoleh kepuasan dari hasil menjalin interaksi atau hubungan dengan orang lain. |
Nah menariknya, setiap individu memiliki 34 bakat tersebut. Hanya saja, urutan bakatnya yang berbeda. Urutan bakat si A tentunya berbeda dengan urutan bakat si B.
Abah Rama kemudian memetakan 34 tema bakat ke dalam empat kategori, yaitu influencing (memengaruhi), relating (membina hubungan), thinking (berpikir), dan striving (berusaha).
Influencing | Relating | Thinking | Striving |
1. Command 2. Activator 3. Competition 4. Maximizer 5. Significance 6. Self assueance 7. Communication 8. WOO (Winning Other Over) | 1. Positivity 2. Developer 3. Relator 4. Includer 5. Harmony 6. Adaptability 7. Individuali-zation 8. Connected-ness 9. Empathy | 1. Futuristic 2. Strategic 3. Ideation 4. Analytical 5. Learner 6. Input 7. Intellection 8. Context | 1. Restorative 2. Deliberative 3. Arranger 4. Discipline 5. Consistency/ Fairness 6. Focus 7. Achiever 8. Responsibility 9. Belief |
- Mengelola Bakat Tim Anda
Salah satu tools yang bisa dipakai untuk menemukan bakat sekaligus memetakan kekuatan dari tim Anda adalah menggunakan tools ST 30 (Strength Typology 30).
Tools ini dapat dengan mudah memetakan kekuatan tim Anda sekaligus mengevaluasi Anda (sudah menempatkan tim pada posisi pekerjaan yang sesuai dengan kekuatan mereka atau justru sebaliknya menempatkan mereka pada pekerjaan yang justru menjadi kelemahan mereka).
ST 30 dapat diakses secara gratis dengan melakukan analisis online melalui www.temabakat.com dan mengunduh hasilnya dalam versi PDF lengkap dengan hasil dan keterangannya.
Setiap anggota tim memiliki bakat-bakat dominan. Dan hal paling sederhana yang perlu dilakukan yaitu dengan memanfaatkan bakat secara optimal.
Anda bisa memilihkan peran-peran yang paling sesuai dengan bakat-bakat dominan pada tim Anda sambil terus mengembangkan diri melalui berbagai pendidikan dan pelatihan.
Berdasarkan hasil tes menggunakan tools ST 30, kita akan menemukan hal-hal yang menjadi kekuatan dan kelemahan anggota tim kita. Berikut ini saya lampirkan beberapa pekerjaan yang sesuai dengan strength typology.
Memang tidak semua orang bisa mendapatkan kemewahan untuk mendapatkan pekerjaan sesuai bakat.
Walaupun demikian, hal itu bukan menjadi penghalang untuk tetap memanfaatkan bakat-bakat yang telah dikaruniakan pada kita.
Kita tidak sempurna, sesuai dengan kenyataan adanya bakat-bakat yang menjadi kelemahan kita. Namun hal itu justru menjadi peluang bagi kita untuk bisa menjalin suatu kerja sama.
Oleh karena itu, kita perlu mengomunikasikan bakat-bakat dominan kita dan tim kita.
Bukan hanya bakat-bakat dominan, tetapi juga yang menjadi potensi kelemahan. Dengan saling mengetahui kekuatan dan kelemahan, setiap orang diharapkan bisa berkolaborasi untuk saling melengkapi kelemahan-kelemahan masing-masing inilah pentingya bagaimana Manajement bakat
Berikut ini akan diuraikan mengenai hal-hal yang bisa kita lakukan dan orang-orang yang bisa bekerja sama dengan kita secara maksimal.
Sebelum kita lanjutkan, mari kita jeda sejenak. Silakan Anda coba lakukan analisis bakat diri Anda sendiri. Apakah yang menjadi kekuatan dan kelemahan Anda?