Key Performance Indicator

Key Performance Indicator

KEY PERFORMANCE INDICATOR

Pengelolaan kinerja pegawai secara efektif merupakan salah satu faktor kunci untuk meningkatkan kinerja bisnis perusahaan. Dalam hal ini, pengelolaan kinerja yang efektif mencakup proses pengukuran hasil kerja pegawai secara obyektif melalui serangkaian indikator kinerja yang tepat atau biasa disebut Key Perfrmance Indicator.

Standar kinerja pegawai ditentukan oleh dua aspek meliputi Aspek Results (Key Performance Indicators) dan aspek Kompetensi (Kompetensi dan Perilaku), kedua aspek tersebut harus terukur dan dapat didefinisikan dengan jelas. Sehinnga keduanya dapat diukur dan dinilai dalam Penilaian Kinerja Karyawan (Performance Appraisal).

Aspek Results (Key Performance Indicators) Mengambarkan aspek hasil kerja (results) karyawan. Pengukuran hasil kerja dilakukan melalui penyusunan key performance indicators karyawan. Sementara  aspek Kompetensi (Kompetensi dan Perilaku) Mengambarkan aspek kompetensi (kecakapan) yang perlu dimiliki oleh karyawan agar mampu menghasilkan kinerja (results) yang optimal.

Namun sering kali dan masih banyak perusahaan yang hingga saat ini belum memiliki standar indicator kinerja dan standar baku kompetensi sehingga penilaian kinerja menjadi subyektif dan rentan dengan penilaian kinerja yang tidak akurat. Padahal, melalui metode pemilihan KEY PERFORMANCE INDICATORS yanga tepat, diharapkan proses pembinaan kinerja pegawai dapat dilakukan dengan optimal, obyektif dan memberikan kontribusi positif bagi kinerja bisnis perusahaan.

Pengelolaan kinerja pegawai melalui sistem KPI memberikan sejumlah manfaat positif bagi perusahaan, diantaranya adalah:

  1. Melalui metode KEY PERFORMANCE INDICATORS maka kinerja setiap pegawai dapat dievaluasi secara lebih obyektif dan terukur, sehingga dapat mengurangi unsur subyektivitas yang sering terjadi dalam proses penilaian kinerja pegawai.
  2. Melalui penentuan key performance indicators (KPI) secara tepat, setiap pegawai juga menjadi lebih paham mengenai hasil kerja yang diharapkan darinya. Hal ini akan mendorong pegawai bekerja lebih optimal untuk mencapai target kinerja yang telah ditetapkan.
  3. Melalui penetapan KEY PERFORMANCE INDICATORS yang obyektif dan terukur, maka proses pembinaan kinerja pegawai dapat dilakukan secara lebih transparan dan sistematis.
  4. Hasil skor KEY PERFORMANCE INDICATORS yang obyektif dan terukur juga dapat dijadikan dasar untuk pemberian reward dan punishment pegawai. Dengan demikian, pegawai yang kinerjanya lebih bagus akan mendapat reward, sebaliknya yang kerjanya kurang baik akan mendapat punishment.

Beberapa perusahaan memang sudah memiliki Key Performance Indikator, namun terkadang KPI yang dibuat tidak membantu meningkatkan kinerja dan produktivitas perusahaan , hal ini disebabkan Karena KPI yang dibuat belum memenuhi standar KPI yang diharapkan. Padahal dalam menyusun KPI setidaknya memenuhi kaidah sebagai berikut :

  1. Indikator harus bersifat terukur sehingga keberhasilan pencapaian bisa dihitung/diukur.
  2. Indikator merujuk pada hasil kerja pegawai (output kerja)
  3. Indikator yang memberikan informasi sejauh mana pegawai telah berhasil mewujudkan target kerja yang telah ditetapkan perusahaan

*diolah dari berbagai sumber

Butuh bantuan?